Senin, 14 Juli 2014

wisata seru jombang

detikTravel Community -  

Traveling bersama saudara atau kawan tentu akan sangat seru. Berlibur ke Jombang, traveler bisa menikmati objek wisata mulai dari pemandian bekas gudang senjata, hingga ke candi dengan pemandangan Gunung Arjuno.

Kawasan Wonosalam di Jombang menyimpan serpihan keindahan alam berkelas. Di sana, ada beberapa destinasi alam yang bisa kita kunjungi. Mau tahu apa saja? Yuk intip sama-sama tulisan berikut. Ini adalah perjalanan saya bertiga dengan Dian dan Andi.

Pemandian alami Sumber Boto bukanlah sekadar pemandian seperti pada umumnya. Sumber Boto memadukan antara kesejukan air, kesegaran alam hutan, dan kisah sejarah.


Pada zaman revolusi kemerdekaan, pemandian ini tampak tidak terawat. Selain berfungsi untuk mandi, menurut sebuah pitutur setempat, pemandian ini bahkan dijadikan basis militer oleh pejuang lokal.

Masyarakat menyebut mereka Pasukan Wanara. Ceritanya, para pejuang ini dahulu selalu menaruh sejumlah material perang mereka seperti bom, granat tangan, mesiu beserta bubuknya, senjata laras panjang, dan persenjataan lain.

Material ini mereka kumpulkan dari hasil rampasan tentara musuh. Nah! Suatu hari, ada beberapa pasukan Wanara yang hendak mempersiapkan sebuah rakitan bom. Sial menimpa mereka, bom yang mereka rakit meledak.

Seketika mereka pun gugur. Untuk mengenang peristiwa itu, dibangunlah monumen perjuangan di dekat kolam pemandian. Monumen ini memiliki tinggi sekitar 4 meter, dengan bagian utama adalah 2 patung pejuang perang sedang membawa bambu runcing.

Pemandian Sumber Boto berada di tengah area hutan. Kesegaran udara pun langsung semerbak menyelimuti tubuh. Bukan hanya kolam, di sana juga terdapat area outbound terbuka, dengan hamparan lapangan rumput luas tak jauh dari kolam pemandian. Tempat ini cocok sekali bila dijadikan lokasi berkemah.

Pemandian Sumber Boto saya tinggalkan. Kini saya beralih ke spot lain, yaitu Candi Arimbi. Saat memasuki lokasi, saya melihat Candi Arimbi dibangun dari bahan batu Andesit. Ini mengingatkan saya pada candi-candi peninggalan Kerajaan Singgosari, Seperti Candi Kidal, Jago dan Jawi.

Yang saya tahu, candi peninggalan Majapahit biasanya dibangun dengan bahan batu bata merah. Tetapi bahan pembuatan Candi Arimbi memiliki kesamaan dengan Candi Sumberawan, keduanya adalah candi peninggalan Majapahit yang tersusun dari bebatuan andesit hitam.

Yang membedakan, Candi Sumberawan dibangun dengan tidak menyertakan tangga naik menuju atasnya. Bagian badannya hanya berupa hiasan relief lalu berujung pada stupa besar di atas.

Lokasi Candi Arimbi berada di Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang. Candi Arimbi merupakan wujud representasi dari Ratu Tribuanatunggadewi, seorang ratu yang pernah memerintah Kerajaan Majapahit dari tahun 1328-1350 Masehi.

Ratu ini adalah putri dari raja pertama Majapahit, Raden Wijaya dengan istrinya, Gayatri. Candi Arimbi berdiri di atas sebuah tanah berkontur dataran tinggi, menghadap ke arah timur.

Candi ini mengantarkan kita kembali ke zaman Majapahit. Kita akan merasa menyusuri lorong waktu abad ke 14 silam. Semua bisa kita rasakan saat melihat setiap detil dari relief di sisi-sisi candi.

Ada relief yang menggambarkan keharmonisan hidup antara manusia dengan binatang. Ada pula yang menggambarkan situasi di saat sebuah daerah sedang pesta hasil panennya.

Relief tersebut adalah gambaran masa saat penuh kemakmuran masyarakat setempat. Sebuah dimensi sosial yang menjadi tolak ukur bagi jaya atau tidaknya sebuah imperium kuno, bernama Majapahit.

Candi Arimbi dibangun dengan mensejajarkan arahnya ke Gunung Arjuno di sebelah timur. Sayangnya, sebagian sisi atas candi telah runtuh. Namun menurut saya, kalau bagian yang runtuh ini disatukan kembali, maka bentuk Candi Arimbi menyerupai Candi Jawi yang ada di Prigen.

Puas membidik beragam objek di Candi Arimbi, kami lajutkan perjalanan ke lereng atas Gunung Anjasmoro. Di sana sebenarnya cukup banyak spot menarik.

Hanya saja karena keterbatasan waktu, kami hanya mengunjungi tempat yang bernama Bulu View. Di sana, mata pengunjung akan dimanjakan dengan beragam detil panorama yang bisa mereka abadikan. Di kejauhan, gugusan pegunungan dengan lereng dan bukit yang menghijau segar.

Gugusan pegunungan itu merupakan kumpulan gunung, seperti Gunung Arjuno, Gunung Wilis, Gunung Welirang, dan Gunung Penanggungan. Di sebelah utara kita berdiri, tampak pemandangan Kota Jombang dari sudut perkotaannya.

Di tebing lereng yang berimbun hijau, tampak sebuah air terjun. Air terjun dengan debit air sedang ini mengalir menuju kali di bawahnya. Kalau kita memandang ke arah bawah, kita akan menjumpai aliran sungai.

Sebenarnya saya dan Andi ingin menghampiri Gua Sigolo-golo yang tak jauh dari Bulu View. Awalnya kami kira tempat tersebut mudah dijangkau, namun kami salah.

Gua Sigolo-golo merupakan tempat yang dulu pernah dipakai bertapa oleh ayah Damar Wulan. Untuk bisa memasuki gua, kita bisa memanjat akar-akar pohon yang telah berusia ratusan tahun. Karena cukup ekstrem untuk mencapainya, kami putuskan untuk kembali ke halaman pelataran pintu masuk.

Walau akhirnya kami agak menyesal karena tidak memanjat. Hari itu, kami bertiga larut dalam kesenangan traveling ke Lereng Anjasmoro. Semua terjadi dalam lanskap panorama alam Lereng Anjasmoro.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...