Kanker bukanlah suatu penyakit yang ringan. Langkah awal dalam pengobatan penyakit kanker adalah deteksi dengan benar bahwa gejala yang muncul pada tubuh pasien adalah benar-benar sel kanker ganas. Deteksi ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan biopsy, sehingga langkah pengobatan bisa dilakukan secara cepat dan tepat. Langkah berikutnya adalah terapi pengobatan dengan cara konvensional. Namun pada kenyataannya pengobatan dengan cara ini sering kali kanker belum bisa diatasi secara total. Disinilah peran tanaman obat/herbal.
Tumbuh-tumbuhan di Indonesia terbukti mampu mencegah maupun mengobati kanker. Meski perlu penelitian dan pengembangan lebih lanjut, sejumlah tanaman seperti kunyit putih, tapak dara, daun dewa hingga benalu telah digunakan penderita kanker sebagai ikhtiar mengobati penyakitnya. Banyak yang berhasil sembuh sehingga pengobatan tradisional pun menjadi tumpuan harapan baru bagi para penderita kanker.
Bagi Anda yang belum terkena kanker, tumisan brokoli, sawi, kembang kol, wortel, tomat dan daging ikan dengan bumbu sedikit garam dan bawang putih, mampu menjadi masakan yang kaya akan zat antikanker. Penelitian Universitas Harvard terhadap 48.000 orang pada tahun 1995 menunjukkan risiko terkena kanker prostat bagi mereka yang memakan 10 kali hidangan yang mengandung tomat per minggu turun sampai hampir separuhnya.
Berikut adalah Herba / Pengobatan Alami untuk terapi penyakit Tumor atau Kanker:
1. Habbassauda
Habbassauda atau Habbatusauda atau Jinten Item atau Habbah Berkah atau Black Seed adalah obat atau herbal yang direkomendasikan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam sebagai obat yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Berikut dalilnya:
Dari Khalid bin Sa’ad dia berkata, ” Suatu ketika aku keluar bersama Ghalib bin Abjar. Di tengah perjalanan dia jatuh sakit. Sesampainya di Madinah, Ghalib tetap sakit. Ketika Ibnu Abu Atiq menjenguknya, dia menyarankan pada kami, Carilah habbatussauda, ambil sebanyak lima sampai tujuh biji, lalu tumbuklah sampai lembut. Setelah itu berilah sedikit minyak, teteskanlah pada bagian hidung dan bagian-bagian tubuh yang lain. Soalnya Aisyah r.a. pernah bercerita kepadaku bahwa ia mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya habbatussauda ini merupakan penyembuh dari segala macam penyakit, kecual As sam.” Saat aku tanyakan, kata Aisyah, “Apa itu As Sam?” Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “As sam ialah kematian” (HR Bukhari, bab Habbatusauda, jilid 7 hal 479, Penerbit CV Asifa Semarang)
Sesungguhnya di dalam habbatus sauda terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit kecuali kematian (HR. Bukhari 5688/Fathul Bari X/143 dan Muslim 2215)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hendaklah kamu menggunakan Habbats Saudah kerna sesungguhnya padanya terdapat penyembuhan bagi segalam penyakit kecuali mati.” (HR Abi Salamah dari Abi Hurairah r.a)
Dalam hadist yang lain diriwayatkan bahwa Rasulullah shalallu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada satupun penyakit kecuali bisa diobat dengan Habba Sauda ia akan sembuh kecuali mati.” (HR At-Tirmidzi)
Kajian Ilmiah
Pada tahun 1991, Pusat Riset Amala di Amala Nagar, India, memanfaatkan Habbassauda sebagai obat kanker. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tikus swiss albino yang mempunyai sel kanker jenis Erlich Ascites Carcinoma (EAC), Dalton Limphoma Ascites (DLA). Tikus yang mendapatkan Habbassauda mengalami penurunan sel kanker sebanyak 50% dari pada yang tidak menggunakannya.
Cancer Imnubiology Laboratory, South Carolina, Amerika Serikat, menyatakan bahwa Habbassauda menstimulasi sumsum di tualng dan sel imunitas serta produksi interferon, melindungi sel normal melawan virus perusak sel, melawan sel tumor dan meningkatkan jumlah antibodi yang diproduksi oleh sel B.
2. Tulang Rawan Ikan Hiu
Shar Cartilage atau Tulang Rawan Ikan Hiu memiliki khasiat untuk mengobati penyakit tumor maupun kanker. Dari penelitian ditemukan bahwa rawan jerung/tulang rawan ikan hiu/shark cartilage dapat mengobati berbagai macam penyakit paa manusia. Hampir semua jenis ikan hiu tidak berpenyakit kanker. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan sejak lebih dari 30 tahun mendapati tulang rawan ikan hiu mempunyai sifat anti angiogenesis. Bahan ini dikenal sebagai mucopolysaccharides, thrombospondin sangat berkhasiat dan mematikan pertumbuhan tumor dan kanker.
Khasiat
Dari penelitian ditemukan berbagai manfaat yaitu: Prosiasis, Eksim, Artrithis, Masalah Kulit, Sakit Jantung, Asma, Tubercolosis (TBC)
Terdapat juga untuk terapi beberapa jenis kanker, diantaranya: Kanker Usus, Kanker Hati dan Paru-paru, Kanker Payudara, Kanker Prostat, dan Kanker Ovarium
Pusat penelitian di Belgia melakukan riset pada tikus, didapati bahwa tulang rawan ikan hiu berhasil menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Tulang rawan ikan hiu tidak bertentangan dengan pengobatan biasa seperti kemoteraphy atau radiasi dan dianjurkan agar dijadikan sebagai pelengkap therapy.
Reaksi yang timbul dalam mengkonsumsi Tulang Rawan Ikan Hiu: Mencret, Keletihan, dan Tubuh akan terasa Panas
Penelitian
Di samping zat makanan lain, dalam tulang rawan hiu terdapat lima jenis protein yang diduga memiliki kekuatan menaklukkan sel kanker. Sayangnya, protein mana yang mampu menggempur sel kanker masih belum dipublikasikan. Yang pasti, protein tersebut mesti diserap ke dalam tubuh sebelum dicerna. Sekali tercerna menjadi asam-asam amino, efektivitasnya menurun.
Tulang rawan hiu.
Di dalam tubuh, protein tersebut menghambat pertumbuhan kapiler darah baru yang tidak normal. Konon, kemampuan tersebut mencapai 1.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan tulang rawan sapi. Bagi tumor atau kanker, keberadaan pembuluh darah sangat penting untuk mendapatkan makanan. Dengan dihambatnya pertumbuhan jaringan pemasok makanan, tumor pun tak dapat tumbuh. Tumor yang masih ada kemudian mengkerut atau mati karena pembuluh darah mereka rusak dan tak tergantikan. Dibandingkan dengan pembuluh darah normal yang kuat dan bisa bertahan bertahun-tahun, pembuluh darah tumor tergolong rentan sehingga mudah dirusak.
Para pakar patologi anatomi telah lama menemukan bahwa tumor padat dalam masa hidupnya dilayani oleh banyak pembuluh darah. Diketahui pula tumor yang sedang tumbuh itu menarik pembuluh kapiler baru dari tubuh induk semangnya (pengidap tumor). Proses ini dinamakan tumor angiogenesis (TA).
Adalah Judah Folkman yang pertama menyadari, tanpa adanya pembentukan pembuluh darah, tumor padat dihambat pertumbuhannya. Pada tahun 1980-an, ia berhasil mengisolasi suatu bahan dari tumor manusia yang disebut tumor angiogenesis faktor (TAF), yang bila diimplantasikan pada binatang, bisa merangsang pembentukan kapiler baru. Kapiler baru ini bergerak ke arah tumor. Bila segumpal sel ganas dialiri pembuluh darah, dia akan tumbuh tak terkendali.
Kebetulan, bagian tubuh makhluk hidup yang tak memiliki pembuluh darah adalah tulang rawan. Karena itu, tulang rawan diduga memiliki bahan penghambat angiogenesis. Dugaan ini ternyata terbukti dari penelitian Henry Brem dan Judah Folkman (1975). Pembentukan pembuluh darah baru pada tumor dapat dihambat tulang rawan neonatus (makhluk yang baru dilahirkan).
Tulang rawan hiu pun dilirik untuk diteliti lebih lanjut. Pada 1987 para peneliti di Jules Bordet Institute di Brussel, melakukan penelitian serbuk tulang rawan hiu pada tikus. Hewan percobaan itu disuntik subcutan (di bawah kulit) sel MEXF-14 human melanoma (tumor yang terbentuk dari sel berpigmen melanin) sambil diberi tulang rawan hiu secara oral. Hasilnya, terjadi hambatan pertumbuhan tumor secara total.
Pada penelitian-penelitian lain ternyata penggunaan tura hiu tidak menimbulkan efek sampingan. Karenanya, peluang penggunaannya pada manusia terbuka lebar.
Penelitian pun dilanjutkan pada manusia. Dalam buku Sharks Don’t Get Cancer, Dr. I. William Lane dan Linda Comac menyatakan berhasil menjalin kerjasama untuk melakukan penelitian penggunaan tulang rawan hiu pada pasien Ernesto Contreras Hospital di Tijuana, Meksiko, pada 1991. Ernesto Contreras Jr. M.D., salah seorang dokter spesialis kanker di rumah sakit itu, melibatkan delapan pasien kanker yang sudah mencapai tahap terminal. Jenis kanker yang mereka idap meliputi kanker mulut rahim, vaginal hemangioma, sarkoma jaringan lunak stadium III di punggung, peritonial carcinoma stadium IV, dan kanker payudara.
Kedelapan pasien ini diterapi hanya dengan tulang rawan hiu melalui rektum (dubur). Pada minggu ke-7 respons positif telihat pada 7 dari 8 pasien tersebut. Pada mereka terjadi penurunan ukuran tumornya 40 – 80% (5 orang), perbaikan kondisi penyakitnya (1 orang), atau bebas gejala nyeri kanker (1 orang). Seorang tak menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Setelah itu seorang dari mereka berhenti menjalani terapi dan pada minggu ke-11 tumornya ditemukan menyebar. Pada minggu ke-9, seorang pasien terpaksa dioperasi meskipun kondisinya membaik. Pada minggu ke-11 diketahui tiga orang pasien bebas tumor dan ukuran tumor dua orang lainnya mengecil dibandingkan dengan pada minggu ke-7.
Hasil penelitian Roscoe L. Van Zandt, M.D., yang dikutip Lane, juga menunjukkan hasil positif. Ginekolog di Arlington, Texas, yang bekerja paruh waktu di Hoxsey Clinic, Tijuana, Meksiko ini memberi 30 – 60 g tulang rawan hiu setiap hari secara oral pada 8 wanita penderita kanker payudara lanjut. Setelah 6 dan 8 minggu, ukuran tumor kedelapan pasien mengecil. Berdasarkan pengujian terhadap beberapa tumor itu ditemukan bahwa jaringannya telah berubah warna dari merah muda menjadi abu-abu, pertanda adanya kematian sel. Hasil penelitian awal ini memang tidak pasti dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
3. Kunyit Putih
Kunyit putih diyakini memiliki khasiat antikanker. Meski demikian cuma kunyit putih jenis mangga (Curcuma mangga) yang tumbuh terbatas di tempat yang bersuhu dingin di Indonesia, yang dapat mencegah atau mengobati kanker.
Kunyit putih ini memiliki suatu zat yang akan menempel secara selektif pada sel-sel kanker. Zat ini dipercaya memandulkan perkembangan sel kanker yang berkembang biak secara abnormal. Banyak pasien yang cocok dengan alternatif ini, sebagai pelengkap terapi kanker yang lain. Zat anti kanker ini berasal dari kandungan senyawa protein toksis dan kurkumin
Kunyit putih ini mempunyai ciri tertentu, antara lain bintik umbinya seperti umbi jahe dan berwarna kuning muda (krem). Dalam keadaan segar baunya seperti buah mangga kweni dan bila telah diekstrak atau dijadikan bubuk, warnanya tetap kuning muda (krem).
4. Tapak Dara
Sementara tapak dara (Catharanthus roseus) telah teruji sebagai bahan pencegah dan penumpas sel kanker. Tanaman yang masih termasuk keluarga Apocynaceae atau kamboja-kambojaan ini mengandung dua senyawa golongan alkaloid vinka yakni vinkristin dan vinblastin yang berkhasiat menghambat perbanyakan dan penyebaran sel kanker.
Vinkristin digunakan sebagai bahan pengobatan kanker bronkial, tumor ganas pada ginjal, kanker payudara, dan berbagai jenis tumor ganas yang awalnya menyerang urat saraf maupun otot. Tanaman yang di Sumatera disebut rumput jalang itu juga mengandung alkaloid cabtharanthin yang diperkirakan dapat mendesak dan melarutkan inti sel kanker.
Sebagai obat kanker payudara, rebus 22 lembar daun tapak dara dan buah adas (Foeniculum vulgare) serta kulit kayu pulasari (Alyxia reinwardti) dengan tiga gelas air. Bubuhi gula merah secukupnya. Setelah mendidih sampai tinggal setengahnya, saring. Ramuan diminum tiga kali sehari masing-masing setengah gelas. Pengobatan dilakukan paling tidak selama sebulan.
5. Keladi Tikus
Keladi tikus (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) juga telah diteliti sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker. Untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, tiga batang keladi tikus lengkap dengan daunnya (kurang lebih 50 gram) direndam selama 30 menit, tumbuk halus dan peras. Air perasan ini disaring lalu diminum. Di Malaysia, sudah ada uji ilmiah khasiat keladi tikus. Bahkan ekstrak keladi tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan tanaman lainnya dalam dosis tertentu, sudah dipasarkan di negeri jiran tersebut.
6. Temu Lawak
Air perasan temu lawak (Curcuma Zedoaria) juga mujarab sebagai obat kanker. Menurut Andrew Chevallier Mnimh, herbalis asal London, dalam temulawak terkandung curcumol dan curdione yang berkhasiat antikanker dan antitumor. Di Cina, temulawak telah lama digunakan sebagai obat kanker leher rahim. Tanaman ini bisa meningkatkan efek mematikan sel kanker ketika dilakukan radioterapi dan kemoterapi.
7. Mengkudu
Mengkudu juga tengah populer sebagai tanaman obat-obatan yang manjur. Daging buah mengkudu atau pace (Morinda citrifolia L.) mengandung dammacanthel, zat antikanker yang mampu melawan pertumbuhan sel abnormal pada stadium prakanker dan dapat mencegah perkembangan sel kanker. Sari dari perasan dua atau tiga buah mengkudu dapat dibubuhi madu agar rasanya lebih nikmat.
Berdasarkan survei yang dilakukan Dr. Neil Solomon terhadap 8000 pengguna sari buah mengkudu dengan melibatkan 40 orang dokter dan praktisi medis lainnya menunjukkan bahwa sari buah mengkudu membantu pemulihan sejumlah penyakit seperti Kanker, penyakit Jantung, Gangguan Pencernaan, Diabetes, Stroke dan sejumlah penyakit lainnya
Xeronin
Xeronin adalah salah satu zat penting yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifikasi sel-sel tubuh manusia. Menurut Dr. Raphl Heinicke seorang ahli biokimia terkenal Amerika Serikat yang melukan penelitian sejak 1972 dalam Mengkudu terkandung xeronin dan proxeronin dalam jumlah besar. Kandungan zat tersebut akan membantu mengembalikan paras normal sel-sel yang banormal prakanker.
Sebaiknya pilihlah mengkudu yang tidak terlalu masak karena alkohol yang terbentuk akibat proses fermentasi pada mengkudu yang terlalu masak merusak zat-zat penting yang terkandung di dalamnya.
Daun dewa (Gynura divaricata) juga merupakan tanaman yang telah dikenal sebagai tanaman antikanker. Ramuan 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya dapat digunakan dalam pengobatan penyakit kanker. Dapat pula menggunakan bahan lain seperti 30 gram daun dewa segar, 30 gram tapak dara segar, 30 gram rumput mutiara, 30 gram rumput lidah ular direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 500 cc. Airnya disaring lalu tambahkan madu secukupnya, aduk kemudian diminum selagi hangat.
8. Daun Ceremai
Daun ceremai (Phyllanthus acidus) juga dapat dapat digunakan sebagai obat antikanker. Segenggam daun ceremai muda, sejumput daun belimbing, bidara upas sejari, gadung cina sejari dan gula aren direbus dengan tiga gelas air hingga tinggal segelas. Ramuan ini diminum tiga kali sehari masing-masing satu gelas.
Sementara senyawa dalam benalu telah lama diperkirakan bekerja sebagai penghambat keganasan kanker. Benalu yang direbus menjadi teh terbukti dapat dipakai sebagai obat penunjang selama menjalani kemoterapi (terapi dengan mengonsumsi obat antikanker).
Bagi Anda yang belum terkena kanker, tumisan brokoli, sawi, kembang kol, wortel, tomat dan daging ikan dengan bumbu sedikit garam dan bawang putih, mampu menjadi masakan yang kaya akan zat antikanker. Penelitian Universitas Harvard terhadap 48.000 orang pada tahun 1995 menunjukkan risiko terkena kanker prostat bagi mereka yang memakan 10 kali hidangan yang mengandung tomat per minggu turun sampai hampir separuhnya.
10. Pegaga
11. Spirulina
Protein yang terdapat pada hewan bisa menyebabkan terjadinya kanker. SEbaliknya protein yang dari tumbuh-tumbuhan berfungsi sebagai pencegah kanker, terutama kanker payudara, prostat, sakit jantung, diabetes dan simptom menopuase.
Spirulina mengandung 65% protein lebih tinggi dari semua makanan alami. Selain itu juga mengandung vitamin, mineral dan nutrien lain. Kandungan protein dalam spirulina sebanyak 65% sementara protein dalam kacang soya cuma 35%
Berdasarkan penelitian ilmuwan kesehatan Spirulina diyakini juga berfungsi untuk meningkatkan aktifitas anti kanker, menurunkan resiko serangan kanker dan meningkatkan daya tahan tubuh.
12. Sirih Merah
13. Air Zam-zam
Ketika Ismail bayi meronta-ronta kelaparan dan kehausan, karena air susu sang ibu, Hajar, telah kering, air zamzamlah yang akhirnya menyelamatkan Ismail dari puncak kehausan. Tak hanya itu, air zamzam pulalah yang akhirnya menyehatkan dan menyegarkan tubuh Ismail hingga tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tampan.
Mujarabnya air zamzam tak hanya terjadi pada Ismail berabad-abad lalu. Tapi juga hingga sekarang. Laila Hilwa misalnya, perempuan Maroko yang lebih dari sembilan tahun harus berjuang melawan kanker payudara yang di negaranya disebut dengan istilah Ghoul atau penyakit yang menjijikkan dan terpaksa berobat ke sejumlah dokter hingga ke Paris Prancis, namun semuanya angkat tangan hingga ia divonis menunggu kematian, akhirnya menemukan keajaiban dari air zamzam. Penyakitnya hilang sama sekali, justru setelah ia membasuhkan air zamzam ke seluruh tubuhnya.
”Di luar kesadaran, aku menyentuhkan tanganku ke badanku dan payudaraku yang asalnya berlumuran darah, nanah dan penuh dengan bejolan. Sebuah keajaiban terjadi. Seluruh berjolan sirna. Aku tidak merasakan apa pun dalam tubuhku. Tidak rasa sakit, darah dan nanah yang menyisa. Sama sekali kering,” ungkap Hilwa penuh syukur. (hal. 189).
Mengapa air zamzam begitu mujarab? Dr Khaled Ghad, dosen di Arab Academy for Science Technology & Maritime Transport Mesir menulis panjang lebar tentang kandungan yang ada dalam air zamzam. Ghad mengungkapkan kandungan sodium dan potasium dalam air zamzam berkali-kali lipat lebih banyak dibandingkan dalam air keran dan air pompa. Air zamzam memberi manfaat dengan mengilangkan toksin dari tubuh sehingga membantu mempercepat proses penyembuhan kanker, keracunan makanan, luka bakar, artritis, eksem, disfungsi tiroid (kelenjar gondok), gangguan mental, kadar kolesterol tinggi, hipertensi, wasir dan rasa lemas di seluruh tubuh. Air zamzam mengandung vitalitas yang tidak dimiliki air lain dan memiliki daya penyembuh untuk segala penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar